JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR
Dosen Pengampu: Drs. Samsudin, M.Pd.
NAMA : AGUS SUPRIYADI
NIM : 5520110104
PASCA SARJANA
MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
ISLAM AS-SYAFI’IYAH JAKARTA
2012
JAWABAN
UJIAN AKHIR SEMESTER
PASCA
SARJANA PROGRAM TEKNOLOGI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
MATA KULIAH :
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR
DOSEN PENGAMPU :
Drs. Samsudin M.Pd.
Nama :
Agus Supriyadi
Alamat Blog :
agepriyadi.blogspot.com
1. Jelaskan pengertian Sumber Belajar yang dikutip, minimal 5 pendapat
para ahli, kemudian dikemas menjadi pendapat saudara sendiri.
1.
Sadiman mendefinisikan sumber
belajar sebagai segala
sesuatu yang dapat digunakan
untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik, dan latar
(Sadiman,
Arief S., Pendayagunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi untuk Pembelajaran, makalah, 2004)
2.
Menurut Association for Educational
Communications and Technology (AECT, 1977), sumber belajar adalah segala
sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah
maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan
meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran.
3.
Menurut Ahmad Sudrajat
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang
dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik
secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik
dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
4.
Sumber belajar menurut AECT
(Suratno, 2008) meliputi semua sumber yang dapat digunakan oleh pelajar
baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan,
biasanya dalam situasi informasi, untuk memberikan fasilitas belajar. Sumber
itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan tata tempat.
5. Menurut Asosiasi Teknologi
Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar adalah semua sumber (baik berupa
data, orang atau benda) yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas
(kemudahan) belajar bagi siswa. Sumber belajar itu meliputi pesan, orang,
bahan, peralatan, teknik dan lingkungan/latar.
a. Pesan, adalah ajaran atau informasi yang
akan disampaikan oleh komponen belajar lain yang dapat berupa ide, fakta,
ajaran, nilai dan data. Dalam sistem persekolahan, maka pesan ini berupa
seluruh mata pelajaran yang disampaikan kepada siswa.
b. Orang adalah manusia yang berperan
sebagai pencari, penyimpan, pengolah dan penyaji pesan. Contohnya: guru,
mentor, instruktur, ustaz, dosen, pustakawan, petugas laboratorium, instruktur,
widyaiswara, pelatih olah raga, tenaga ahli dan masih banyak lagi, bahkan
termasuk siswa itu sendiri.
c. Bahan merupakan perangkat lunak (software)
yang mengandung pesan pesan belajar, yang biasanya disajikan menggunakan
peralatan tertentu. Contonya: buku teks, modul, transparansi (OHT), kaset
program audio, kaset program video, pro¬gram slide, film.
d. Alat, adalah perangkat keras (hardware)
yang digunakan untuk menyajikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Contohnya:
OHP, Tape recorder, Video player, proyektor slide, proyektor film, komputer.
e. Teknik, yaitu prosedur atau langkah langkah
tertentu yang disiapkan dalam menggunakan bahan, alat, lingkungan dan orang
untuk menyampaikan pesan. MisaInya: demonstrasi, diskusi, praktikum,
pembelajaran mandiri, sistem pendidikan terbuka/jarak jauh, tutorial tatap
muka, dll.
f. Sedangkan latar/ lingkungan adalah situasi di sekitar
terjadinya proses belajar mengajar. Lingkungan dibedakan menjadi dua macam,
yaitu lingkungan fisik dan lingkungan non fisik. Contoh lingkungan fisik:
gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, aula, pasar, kebun, bengkel,
pabrik, dll. Contoh lingkungan non fisik: tata ruang belajar, ventilasi udara,
cuaca, kebisingan/ketenangan lingkungan belajar, dll.
Ditinjau dari tipe atau asal usulnya, sumber belajar dapat
dibedakan menjadi dua :
1. Sumber belajar yang dirancang
(learning resources by design) yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat
untuk tujuan pembelajaran. Sumber belajar semacam ini sering disebut bahan
pembelajaran. Contohnya adalah: buku pelajaran, modul, program audio, bahan
presentasi seperti power point, slide show, flash,OHP dll.
2.
Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning
resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus
dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: pejabat pemerintah, tokoh
masyarakat, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, kebun binatang, waduk,
museum, film, sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, dan masih banyak
lagi yang lain.
Menurut saya sumber
belajar adalah segala sesuatu yang sengaja
dirancang/atau dibuat dan segala sesuatu
yang tidak didesain secara khusus untuk keperluan pembelajaran tetapi keberadaannya dapat ditemukan untuk dimanfaatkan atau digunakan seseorang dengan tujuan memfasilitasi segala kegiatan belajar, baik
secara terpisah maupun secara terkombinasi agar dapat mempermudah
seseorang dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
Sumber
belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila sumber
belajar diorganisir melalui rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya
sebagai sumber belajar. Jika tidak, maka tempat atau lingkungan sekitar, benda,
orang, atau buku tidak akan bermakna sebagai sumber belajar.
Sumber
belajar adalah informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk
media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari
kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan,
video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat
digunakan oleh siswa ataupun guru.
2. Jelaskan perbedaan Sumber Belajar dengan Bahan ajar dan uraikan beserta
contohnya.
a.
Sumber belajar adalah segala sesuatu
yang dapat dimanfaatkan atau digunakan seseorang untuk memfasilitasi segala
kegiatan belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi agar
dapat mempermudah seseorang dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
Diartikan
juga sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang
mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk
melakukan proses perubahan tingkah laku.
Sumber
belajar yang dapat dipergunakan dalam proses pembelajaran sangat beragam, tidak
lagi guru sebagai sumber belajar satu-satunya dalam kelas atau pun buku paket
juga lembar kerja siswa yang menjadi sumber belajar siswa, tetapi banyak sekali
sumber belajar yang dapat digunakan guru maupun siswa dalam proses belajar
mengajar, sehingga dalam pembelajaran siswa akan lebih bisa menjadi pembelajar
yang baik bukan pendengan yang baik. Dengan berbagai sumber belajar yang dapat
digunakan oleh siswa dan guru maka diharapkan pembelajaran akan lebih bermakna
bagi siswa.
Beberapa pertimbangan
dalam menentukan sumber belajar diantaranya :
1. Bersifat
ekonomis dan praktis
2. Praktis
dan sederhana (mudah dalam pengaturannya)
3. Fleksibel
dan luwes
4. Sumber
belajar sesuai dengan tujuan
5. Sumber
sesuai dengan taraf berfikir dan kemampuan siswa
6. Guru
memiliki kemampuan dan terampil dalam pengelolaan sumber belajar tersebut.
Menurut
Rohani (1997:59) ciri-ciri sumber belajar antara lain, yaitu:
1.
Sumber belajar harus mampu
memberikan kekuatan dalam proses belajar mengajar, sehingga tujuan instruksional
dapat tercapai secara maksimal
2.
Sumber belajar harus mampu mempunyai
nilai-nilai instruksional edukatif yaitu dapat mengubah dan membawa perubahan
yang sempurna terhadap tingkah laku sesuai dengan tujuan yang ada
3.
Dengan adanya klasifikasi sumber
belajar, maka sumber belajar yang dimanfatkan mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
a.
Tidak terorganisasi dan tidak
sistematis baik dalam bentuk maupun isi
b.
Tidak mempunyai tujuan instruksional
yang eksplisit
c.
Hanya digunakan menurut keadaan dan
tujuan tertentu atau secara insidental
d.
Dapat digunakan untuk berbagai
tujuan instruksional
4.
Sumber belajar yang dirancang
mempunyai ciri-ciri yang spesifik sesuai dengan tersedianya media.
Contohnya :
1.
Pesan : informasi
yang akan disampaikan oleh komponen lain; dapat berbentuk ide, fakta, makna dan
data.
2.
Orang : orang yang
bertindak sebagai penyimpan dan menyalurkan pesan antara lain: guru,
instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh
karier dan sebagainya.
3.
Bahan : barang-barang yang berisikan pesan untuk disampaikan
dengan menggunakan peralatan; kadang-kadang bahan itu sendiri sudah merupakan
bentuk penyajian contohnya: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik
yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya.
4.
Alat/
perlengkapan :
barang-barang yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang terdapat pada bahan
misalnya: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan
tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya.
5.
Pendekatan/
metode/ teknik : prosedur
atau langkah-langkah tertentu dalam menggunakan bahan, alat, tata tempat, dan
orang untuk menyampaikan pesan; misalnya: disikusi, seminar, pemecahan masalah,
simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk shaw dan
sejenisnya.
6.
Lingkungan/latar : lingkungan dimana pesan diterima oleh pelajar;
misalnya: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko,
museum, kantor dan sebagainya.
Sedangkan
menurut Rohani (1997:63) pembagian sumber belajar
antara lain meliputi:
antara lain meliputi:
1.
Sumber belajar cetak: buku, majalah,
ensiklopedi, brosur, koran, poster, denah dan lain-lain
2.
Sumber belajar non cetak: film,
slide, video, model, boneka, audio kaset dan lain-lain
3.
Sumber belajar yang berupa
fasilitas: auditorium, perpustakaan, ruang belajar, meja belajar individual (carrel),
studio, lapangan olahraga dan lain-lain
4.
Sumber belajar yang berupa kegiatan:
wawancara, kerja kelompok, observasi, simulasi, permainan dan lain-lain
5.
Sumber belajar yang berupa
lingkungan : taman, terminal dan lain-lain
b.
Bahan ajar merupakan bagian dari
sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru/ instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan
ajar atau teaching – material, terdiri atas dua kata yaitu teaching atau
mengajar dan material atau bahan.
Bahan ajar
merupakan seperangkat materi/ substansi pembelajaran (teaching material) yang
disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan
dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan
siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau Kompetensi Dasar secara runtut
dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi
secara utuh dan terpadu.
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional
materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang bertujuan harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar
kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi
pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur),
keterampilan, dan sikap atau nilai.
Dalam
website Dikmenjur dikemukakan pengertian bahwa, bahan ajar merupakan
seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun
secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai
siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat
mempelajari suatu kompetensi atau KD secara runtut dan sistematis sehingga
secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.
Pendapat
lain mengatakan sebagai berikut;
Definition
of teaching material
They are the
information, equipment and text for instructors that are required for planning
and review upon training implementation. Text and training equipment are
included in the teaching material.( Anonim
dalam Web-site). Yang artinya Bahan ajar merupakan informasi, alat dan
teks yang diperlukan guru/instruktor untuk perencanaan dan penelaahan
implementasi pembelajaran.
Dari
berbagai pendapat di atas dapat disarikan bahwa bahan ajar adalah merupakan
seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta
lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Sebuah bahan ajar
paling tidak mencakup antara lain :
a. Petunjuk belajar (Petunjuk
siswa/guru)
b. Kompetensi yang akan dicapai
c. Content atau isi materi
pembelajaran
d. Informasi pendukung
e. Latihan-latihan
f. Petunjuk kerja, dapat berupa
Lembar Kerja (LK)
g. Evaluasi
h. Respon atau balikan terhadap
hasil evaluasi
Beberapa macam Bahan ajar :
Berdasarkan
teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat
kategori, yaitu bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul,
lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket. Bahan
ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk
audio. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk,
film. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti
CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajarn
interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
Sedangkan
Bernd Weidenmann, 1994 dalam buku Lernen mit Bildmedien mengelompokkan menjadi
tiga besar,
1.
auditiv yang menyangkut
radio (Rundfunk),kaset (Tonkassette), piringan hitam (Schallplatte).
2.
visual (visuell) yang
menyangkut Flipchart, gambar (Wandbild), film bisu (Stummfilm), video bisu
(Stummvideo), program komputer (Computer-Lernprogramm), bahan tertulis dengan
dan tanpa gambar (Lerntext, mit und ohne Abbildung).
3.
audio visual
(audiovisuell) yang menyangkut berbicara dengan gambar (Rede mit Bild),
pertunjukan suara dan gambar (Tonbildschau),dan film/video.
Adapun fungsi bahan
ajar sebagai berikut:
1. Bagi guru,
sebagai pedoman yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam
proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
diajarkan kepada siswa.
2.
Bagi peserta didik, sebagai pedoman
yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus
merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya.
3.
Alat evaluasi
pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
3. Secara skematik prosedur merancang sumber belajar mengikuti langkah
sebagai berikut :
PROSEDUR MERANCANG SUMBER BELAJAR
Langkah 1,2 dan 3 (Analisis
Kebutuhan)
Kegiatan ini dilakukan untuk
mengkaji berbagai persoalan yang terkait dengan perancangan sumber belajar di
sekolah berdasarkan karakteristik setiap mata pelajaran dalam kurikulum
berbasis kompetensi, baik dari sisi kompetensi yang harus dimiliki, maupun dari
segi materi ataupun bahan yang akan disampaikan kepada anak didik.
Disamping itu, analisis kebutuhan
didasarkan atas masukan-masukan dari para pengelola dan pelaksana pembelajaran
meliputi; kepela sekolah, pengawas, guru dan sisiwa.
Langkah 4 (Penetapan sumber belajar)
Berdasarkan analisis kebutuhan yang
dilakukan, langkah selanjutnya adalah menetapkan sumber belajar yang akan
digunakan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengkaji berbagai teori dan hasil
analisis kebutuhan yang telah dilakukan, kemudian menyusun konsep dan konstruknya,
aplikasi serta implementasinya. Konsep dan konstruk yang telah tersusun akan
dijadikan rujukan dalam menetapkan sumber belajar.
Langkah 5 ( Pengembangan sumber belajar)
Pengembangan sumber belajar ini
dilakukan dengan cara mengkaji dan meneliti berbagai masukan yang berasal dari
penetapan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya hasil
dari pengembangan tersebut dapat dijadikan bahan bagi kegiatan revisi
penggunaan sumber belajar. Hasil revisi ini kemudian dijadikan bahan rujukan
untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Dan tidak cukup hanya sampai pada
tahap menentukan pilihan sumber belajar yang tepat, tetapi seorang guru harus
mengelola dengan baik dan berusaha seoptimal mungkin bagaimana mengembangkan
sumber belajar tersebut sehingga benar-benar memberikan dampak pembelajaran
yang optimal bagi seluruh siswa dengan berbagai macam latar belakang kemampuan
dan budaya.
Langkah 6 ( Evaluasi Sumber Belajar)
Kegiatan ini melihat kriteria
keberhasilan dalam merancang sumber belajar dan mengevaluasi pelaksanaan
penggunaan sumber belajar. Dengan evaluasi kita dapat mengamati
kekurangan-kekurangan dari sumber belajar tersebut, sehingga ada suatu
perbaikan mencapai sumber belajar yang lebih baik, yang sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan melakukan evaluasi akan terlihat apakah pemakaian
sumber belajar tertentu dapat dilanjutkan, harus dikembangkan lagi atau
dicarikan alternatif yang lain.
4. Buatlah Rencana Pembelajaran / RPP dalam persiapan mengajar saudara
dalam kelas, yang disesuaikan dengan kondisi kelas, letak geografis,
keterbatasan sarana dan lain-lain, dengan melibatkan sumber belajar secara
optimal?
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(
R P P )
Mata Pelajaran
|
:
|
Bahasa
Indonesia
|
Kelas /
Semester
|
:
|
IX / 1
|
Standar
Kompetensi
|
:
|
1. Memahami dialog interaktif pada
tayangan telelvisi / siaran radio ( Mendengarkan )
|
Kompetensi
Dasar
|
:
|
1.1. Menyimpulkan isi
dialog interaktif beberapa nara sumber pada tayangan televisi / siaran radio
|
Alokasi Waktu
|
:
|
4 x 40 menit (2 pertemuan)
|
A. Tujuan
Pembelajaran
Setelah
pembelajaran siswa diharapkan
dapat :
1. Menentukan
tema dialog interaktif dengan tepat.
2.
Menyimpulkan isi dialog interaktif beberapa nara sumber
pada tayangan televisi / siaran radio dengan alasan
yang logis.
v
Karakter siswa yang diharapkan : Dapat
dipercaya ( Trustworthines)
Rasa
hormat dan perhatian ( respect )
Tekun (
diligence )
B. Materi
Pembelajaran
1.
Menentukan tema dialog interaktif
2.
Menyimpulkan isi dialog interaktif
Tema
adalah garis besar atau permasalahan yang diangkat dalam tulisan,
dialog,dan karya sastra.
Informasi dapat
kalian peroleh melalui berbagai cara, baik secara lisan maupun tulisan. Salah
satu cara yang dapat kalian lakukan untuk mendapatkan informasi secara lisan
yaitu melalui kegiatan menyimak dialog interaktif. Dialog interaktif adalah
percakapan yang dilakukan di televisi atau radio yang dapat melibatkan pemirsa
dan pendengar melalui telepon. Adapun narasumber yang dipilih adalah orang tahu
yang persis tentang informasi
yang ingin
disampaikan. Selain itu, kalian juga dapat memperoleh informasi dengan
bertindak sebagai pihak yang pasif, yaitu mendengarkan dengan saksama suatu
kegiatan dialog interaktif yang dilakukan oleh orang lain. Dari kegiatan
mendengarkan tersebut kalian
dapat mencatat
hal-hal penting dan menyimpulkan isi dialog yang kalian dengarkan itu. Sama
halnya dengan berita, dalam dialog interaktif kalian juga harus menerapkan
prinsip 5W+ 1H berikut ini.
what : apa yang
didialogkan
who : siapa yang
berdialog
when : kapan
dialog dilakukan
where : di mana
dialog dilakukan
why : mengapa
dialog dilakukan
how : bagaimana
hasil dialog tersebut
C. Metode
Pembelajaran
1.
Pemodelan
2.
Diskusi
D. Kegiatan
Pembelajaran
A.
Tatap
Muka
Pertemuan pertama
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Kegiatan
Awal
1.
Siswa
dan guru bertanya jawab tentang siaran televisi / radio
2.
Siswa
dan guru bertanya jawab tentang kegiatan dialog pada siaran televisi / radio
3.
Siswa
menyebutkan siaran dialog yang pernah dilihat pada televisi / radio
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
1.
Siswa
mendengarkan siaran rekaman atau tayangan / siaran dialog interaktif
2. Siswa mendiskusikan pokok-pokok dialog
Elaborasi
3. Siswa menentukan tema dialog
Konfirmasi
4. Siswa mengungkapkan isi dialog secara logis
Kegiatan Akhir
1.
Guru
dan siswa membuat simpulan pelajaran
2.
Guru
dan siswa merefleksi kegiatan pembelajaran
3.
Guru
menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
B.
Tugas Terstruktur
Siswa
secara berkelompok ditugaskan menyimak dialog di televisi kemudian menentukan
tema dialog tersebut. Tugas tersebut diserahkan kepada guru pada pertemuan
kedua.
C.
Tugas
Mandiri Tidak Terstruktur
Siswa
ditugaskan untuk membuat naskah dialog interaktif tentang hasil pilpres 2009.
Waktu pengumpulan hasil kerja siswa didasarkan pada kesepakatan kelompok.
Pertemuan kedua
A.
Tatap
Muka
Kegiatan
Awal
1.
Siswa
dan guru bertanya jawab tentang siaran televisi yang
menyajikan dialog interaktif.
2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang kegiatan dialog
pada siaran televisi / radio.
3. Siswa menyebutkan siaran dialog pada televisi / radio
berdasarkan tugas pada pertemuan pertama
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
1.
Tiap tiap kelompok
menyampaikan hasil tugas terstruktur pertemuan
pertama.
2.
Siswa
menanggapi
penyampaian kelompok tentang tema dialog interaktif.
Elaborasi
3.
Masing- masing kelompok
memberikan kesimpulan dengan kata-kata sendiri terhadap isi penyampaian dari
semua kelompok .
Konfirmasi
4.
Salah satu kelompok
bermain peran dengan menyajikan dialog interaktif yang disimak berdasarkan
tugas terstruktur pertemuan pertama.
Kegiatan
Akhir
1. Guru dan siswa membuat simpulan
pelajaran
2. Guru dan siswa merefleksi kegiatan pembelajaran
3. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya
B. Tugas Terstruktur
Siswa
secara berkelompok ditugaskan menyimak dialog di televisi kemudian menentukan
tema dan menyimpulkan dialog tersebut. Tugas tersebut diserahkan kepada guru
pada pertemuan selanjutnya.
C.
Tugas
Mandiri Tidak Terstruktur
Siswa
ditugaskan untuk mendata siaran televisi dan radio yang menyajikan dialog interaktif. Waktu pengumpulan hasil
kerja siswa didasarkan pada kesepakatan kelompok.
E. Sumber
Belajar
a.
Media
elektronik
b.
Rekaman
dialog interaktif
c.
BSE Bahasa Indonesia
dan Sastra Indonesia IX Karangan Dwi Septi
F. Penilaian
1.
Teknik : Tes Tertulis
2.
Bentuk : Uraian
3.
Soal/
Instrumen
· Penilaian proses dilaksanakan
selama pembelajaran berlangsung
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
||
Teknik Penilaian
|
Bentuk Penilaian
|
Instrumen
|
|
· Menentukan tema dialog interaktif
· Menyimpulkan
isi dialog interaktif dengan alasan yang logis
|
Tes tulis
|
Uraian
|
§ Tulislah tema dialog interaktif yang diperdengarkan ini!
§ Simpulkan
isi dialog yang kamu dengar!
|
Pedoman
Penilaian
1.
Tuliskan hal-hal penting yang ada dalam dialog interaktif tersebut !
Kegiatan
|
Skor
|
Peserta
didik menulis hal-hal penting dengan lengkap
|
2
|
Peserta didik menulis sebagian saja bagian penting
dalam dialog
|
1
|
Peserta didik tidak dapat menuliskan sama sekali
|
2. Tuliskan informasi
yang terdapat dalam dialog interaktif !
Deskriptor
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Penyusunan
struktur kalimat
|
||||
Ketepatan
penggunaan bahasa
|
3. Tuliskan kesimpulan setelah mendengarkan dialog interaktif
tersebut !
Deskriptor
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Ketepatan
merumuskan kesimpulan
|
||||
Kelogisan
penulisan kesimpulan
|
||||
Ketepatan
penggunaan bahasa
|
4. Tuliskan
komentarmu terhadap pendapat para narasumber dalam dialog
Deskriptor
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Ketepatan
merumuskan komentar
|
||||
Kelogisan
penulisan komentar
|
||||
Ketepatan
penggunaan bahasa
|
Skor maksimal : Perhitungan
nilai akhir
No. 1 :
2 Nilai
akhir : Skor yang diperoleh X 100
No. 2 : 8 Skor
maksimal
No. 3 :
12
No. 4 :
12
34
Diketahui,
Kepala SMP Negeri 1
Pasawahan
Ajat Sudrajat K,
S.Pd.
NIP 19550330 197603 1 004
|
Purwakarta, Juli 2012
Guru Mata Pelajaran,
Agus Supriyadi, S.Pd.
NIP 19671109 199103 1
007
|
5. Jika saudara menjadi Kepala Sekolah/Kepala Dinas Pendidikan, kebijakan apakah yang akan saudara lakukan terkait dengan peningkatan kualitas
pendidikan yang berorientasi pada pengembangan sumber belajar?
Jika saya sebagai seorang Kepala Sekolah/Kepala
Dinas Pendidikan, pastilah sangat memahami kondisi dan program apa
yang akan saya lakukan terkait dengan peningkatan kualitas pendidikan yang
berorientasi pada pengembangan sumber belajar.
Ada 5 (lima) program yang harus saya lakukan, yaitu :
1.
Melakukan pelatihan yang intensif untuk menumbuhkan
kreatifitas dan kemampuan berinovasi guru dalam memanfaatkan dan
mengembangkan sumber belajar yang ekonomis, murah, aman dan nyaman dari
lingkungan terdekat dan dari bahan-bahan bekas layak pakai (re-use
dan recycle ) dan juga dalam kemampuan memanfaatkan teknologi
terkini.
2.
Membuat kebijakan di sekolah saya untuk mengaitkan Al-Quran dan hadits-hadits Nabi sebagi sumber
belajar yang utama yang diintegrasikan dengan perkembangan sains dan teknologi terkini.
3.
Menyamakan
persepsi di seluruh unsur pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat terkait,
bahwa pemanfaatan sumber belajar yang optimal akan meningkatkan kualitas
pembelajaran dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Untuk itu perlu
diadakan work shop/ In House Training atau bentuk pertemuan lain yang
membahas kondisi dan peta sekolah.
4.
Membuat
kebijakan berupa aturan tertulis mengenai kewajiban pemenuhan 8 (delapan)
standar nasional pendidikan, terutama terkait sumber belajar. Misalnya :
Sekolah wajib mempunyai perpustakaan yang memadai sebagai salah satu sumber
belajar, mempunyai lingkungan yang berfungsi sebagai sumber belajar yang
nyaman, pembelajaran yang menggunakan aneka sumber belajar dengan ICT yang
memadai) sehingga tidak terjadi kesenjangan antara pembelajaran verbal dan
abstrak dengan realitas yang sifatnya konkrit. Untuk itu perlu dibentuk team
dengan mengoptimalkan kerja pejabat yang ada seperti pengawas, dengan
melibatkan komite sekolah/ Dewan Sekolah.
5.
Melakukan
evaluasi secara berkala tiap semester, dengan memberikan reward kepada peserta
didik, tenaga pendidik dan kependidikan yang berprestasi, serta dipublikasikan,
tentunya dengan cara yang baik dan elegan. Misalnya dengan pemberian
penghargaan serta percepatan sertifikasi bagi pendidik, dan pemberian
penghargaan serta kenaikan atau jabatan bagi tenaga kependidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar